Kalo kita berpikir lagi, ternyata begitu beruntungnya kita ini. masih banyak saudara-saudara kita yg berada dalam kesusahan. tadi, saya bertemu dengan seseorang yg minta tolong supaya anaknya bisa diterima untuk sekolah. dia ingin anaknya sekolah dan berharap suatu saat akan berhasil. walaupun mereka merasa cukup susah untuk mendapat uang, mereka tetap mendukung anaknya untuk kuliah. mereka bilang, "nanti pasti ada aja rejeki...". ingin rasanya saya biayai aja anak itu. tapi untuk menanggung semuanya saat ini saya belum mampu.
kebetulan teman yg mengajak saya menemui orang itu adalah seorang kepala sekolah. saya setengah tersenyum dan setengahnya lagi merasa gak enak mendengar kata-katanya. "anak-anak itu harus disekolahkan sekarang ini, mau jadi apa dia kalo gak sekolah." emang ada benernya juga kata-kata dia. tapi apakah dia sudah memilih sekolah yang tepat? saya takut calon siswa tersebut nantinya tidak puas terhadap kampusnya sendiri.
saya jadi berpikir, siapakah yg harus disalahkan? disatu sisi mereka menyekolahkan anaknya agar nantinya mudah dapet kerja. tapi disisi lain, sekolahnya mahal trus sekolah itu tidak menjamin setelah lulus nanti pasti dapet kerja. seandainya nanti mereka susah mendapat kerja, siapa yg bertanggungjawab? siapa yg harus disalahkan? kalo kita bilang tergantung personnya, saya rasa ungkapan itu salah. lingkungan pendidikannya juga memiliki pengaruh yg sangat besar. jadi sebaiknya harus dibawa kemana orang-orang yg seperti itu?
aduh, kayaknya banyak sekali pertanyaan daritadi, dan saya rasa jawabannya pun bisa macam-macam. saya kasih saran aja deh, baik-baik pilih sekolah. pilih sekolah yg paling bonafit yg bisa kamu masukin, tentunya dengan melihat kemampuan dan keuanganmu. kedua, jangan hanya melihat dari iklan yg ditampilkan, usahakan kumpulkan info sebanyak mungkin mengenai kampus yg akan kamu masuki karena dengan begitu kamu jadi bisa menyimpulkan sendiri baik tidaknya sekolah yg akan kamu masuki. ketiga, pilih jurusan yg kira-kira setelah kamu lulus nanti kamu bisa kerja disana, mungkin karena ayahmu kerja disana, atau bapaknya pacarmu punya perusahaan, ato ada keluarga yg bisa masukin kamu kerja, ato di lingkunganmu dibutuhkan kerjaan itu, dll. dan yg terakhir, terserah anda.......hehehe...
kebetulan teman yg mengajak saya menemui orang itu adalah seorang kepala sekolah. saya setengah tersenyum dan setengahnya lagi merasa gak enak mendengar kata-katanya. "anak-anak itu harus disekolahkan sekarang ini, mau jadi apa dia kalo gak sekolah." emang ada benernya juga kata-kata dia. tapi apakah dia sudah memilih sekolah yang tepat? saya takut calon siswa tersebut nantinya tidak puas terhadap kampusnya sendiri.
saya jadi berpikir, siapakah yg harus disalahkan? disatu sisi mereka menyekolahkan anaknya agar nantinya mudah dapet kerja. tapi disisi lain, sekolahnya mahal trus sekolah itu tidak menjamin setelah lulus nanti pasti dapet kerja. seandainya nanti mereka susah mendapat kerja, siapa yg bertanggungjawab? siapa yg harus disalahkan? kalo kita bilang tergantung personnya, saya rasa ungkapan itu salah. lingkungan pendidikannya juga memiliki pengaruh yg sangat besar. jadi sebaiknya harus dibawa kemana orang-orang yg seperti itu?
aduh, kayaknya banyak sekali pertanyaan daritadi, dan saya rasa jawabannya pun bisa macam-macam. saya kasih saran aja deh, baik-baik pilih sekolah. pilih sekolah yg paling bonafit yg bisa kamu masukin, tentunya dengan melihat kemampuan dan keuanganmu. kedua, jangan hanya melihat dari iklan yg ditampilkan, usahakan kumpulkan info sebanyak mungkin mengenai kampus yg akan kamu masuki karena dengan begitu kamu jadi bisa menyimpulkan sendiri baik tidaknya sekolah yg akan kamu masuki. ketiga, pilih jurusan yg kira-kira setelah kamu lulus nanti kamu bisa kerja disana, mungkin karena ayahmu kerja disana, atau bapaknya pacarmu punya perusahaan, ato ada keluarga yg bisa masukin kamu kerja, ato di lingkunganmu dibutuhkan kerjaan itu, dll. dan yg terakhir, terserah anda.......hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar